[SANTRI TIDAK HANYA AHLI MENGAJI, TAPI HARUS PUNYA JIWA ENTREPENEUR]
Bertempat di Aula Gedung Fakultas Kedokteran lantai 7 Unimus, sebanyak 150 pimpinan dan pengelola Pondok Pesantren se- Jawa Tengah mengikuti Workshop Ekopontren atau Ekonomi Pondok Pesantren yang dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Hadir dan sekaligus sebagai narasumber dalam acara tersebut Wakil Gubernur Jawa Tengah yang di wakilkan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Drs. Imam Maskur, M.Si), Wakil Ketua Umum MUI Jawa Tengah (Prof. Dr. H. Muhammad Rofiq, MA), Asisten Direktur Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (Esti Binukaningsih, SE, MBA), Pimpinan Imam Syuhdo (KH. Yunus Muhammadi), Dekan Fakultas Ekonomi (Dr. Hardi Winoto, SE, M.Si). Acara ini dihadiri perwakilan Ponpes di Jawa Tengah, Dosen, Mahasiswa dan Ormawa di lingkungan Unimus.
Pesantren merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Ekonomi sosial masyarakat. Kehadiran ekonomi yang ada di Pondok Pesantren diharapkan dapat membangkitkan jiwa wirausaha untuk peningkatan Ekonomi dan bisa mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Oleh sebab itu Fakultas Ekonomi Unimus menyelenggarakan kegiatan workshop dengan pembahasan Ekonomi yang bergerak di Pondok Pesantren yang ada di Indonesia khususnya di Jawa Tengah, dan dilihat dari latar belakang yang ada kegiatan workshop tersebut merupakan kegiatan yang pas dan strategis untuk di selengarakan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada pimpinan dan pengelola Pondok Pesantren betapa pentingnya pergerakan ekonomi dan jiwa kewirausahaan di terapkan dalam sebuah pondok pesantren . Tujuan lain diadakannya Workshop tersebut adalah selain untuk memberi pengalaman dan pengetahuan kepada pengelola Pondok Pesantren, juga sebagai ajang sharing pengelola. Fakultas Ekonomi Unimus juga merasa bertanggung jawab menjadi role model disemua aspek kehidupan untuk pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren